Tab

Jumat, 17 Februari 2012

My Love My Kiss My Heart

Main Cast : Donghae x Yoona
Support Cast : Jessica, Key

Happy Read… semoga rasa penasaran kalian terbalas hhee ^^ mian kalo end partnya makin buat kalian penasaran ^^ hhee ^^

“Noona ada satu hal yang harus kau ketehui. Donghae hyung tidak pernah mempunyai perasaan apapun pada yeoja itu”

“Darimana kau tahu itu? Kalau tidak ada,mengapa ia masih tetap berselingkuh?”tanya Yoona dalam isak tangisnya.

“Tatapan Donghae hyung sangatlah berbeda. Ketika Donghae hyung menatap noona, ia menatap noona dengan rasa cinta yang luar biasa. Sedangkan dengan yeoja itu, hanya tatapan seorang teman. Mungkin Donghae hyung tidak bisa dikatakan berselingkuh, hanya yeoja itu yang ingin merebut Donghae hyung dari noona”.

‘Mianhae noona, mianhae noona, mianhae. Suatu saat aku akan menceritakan semuanya padamu’ batin key.

“Sudahlah. Noona jangan menangis. Aku yakin Donghae hyung tidak bermaksud seperti itu”ujar Key berusaha menenangkan Yoona.

“Lalu apa yang harus noona lakukan? Semakin lama Noona tidak akan sanggup”

“Lakukan apapun yang ingin noona lakukan”ujar Key.
***
Donghae melangkahkan kakinya masuk kedalam apartementnya. Kali ini ia pulang lebih awal, entah ada apa. Donghae menghampiri 2 malaikat kecilnya dan bersenda gurau sebentar dengan mereka yang tak lama kemudian ia masuk kedalam kamar untuk mengganti pakiannya.

Donghae menghampiri Yoona yang sedang memasak dan memeluknya dari belakang. Yoona segera melepaskan dekapan itu yang membuat Donghae menaikan sebelah alisnya. Yoona tetap melanjutkan aktivitasnya didapur, Donghae tak beranjak dari dapur sedikit pun. Ia terus memandang lekat istrinya itu dari belakang.
Saat Yoona menata makan dimeja makan, Donghae mendekap Yoona dari belakang dengan erat sehingga Yoona tak dapat menolak.

“Kau kenapa?”tanya Donghae menempelkan dagunya dipundak Yoona, “Kenapa kau dingin sekali padaku?”

“Lepaskan, aku ingin cepat selesai lalu makan. Kasihan Haena dan Haeyoung”ujar Yoona dingin, namun Donghae tak bergeming sedikitpun. Ia masih mendekap Yoona erat.

“Appa, aku juga ingin dipeluk”ujar Haena yang melihat Donghae dan Yoona.
Donghae melepaskan pelukkannya dari Yoona dan menghampiri Haena dan Haeyoung lalu mendekap keduanya didalam dekapan Donghae.

Mereka menikmati makan malam mereka. Yoona menidurkan Haena dan Haeyoung dikamar Haena, sementara Donghae meringankan pekerjaan Yoona mencuci piring.

“Yeobo”ujar Donghae sambil menepuk-nepuk pinggir ranjang bermaksud menyuruh Yoona duduk disampingnya. Namun hal itu enggan dilakukan Yoona yang sedang menata rambutnya.
Donghae menghampiri Yoona yang masih tetap dingin pada dirinya. Ia melingkarkan tangannya pinggang Yoona dan menaru dagunya dipundak Yoona. Ia melihat bayangan Yoona dan dirinya dicermin. Donghae melihat wajah Yoona yang sendu.

“Ada masalah? Kau tidak mau cerita padaku?”tanya Donghae lembut.

Yoona tak menjawab dan masih sibuk dengan wajahnya.

“Jawablah, kau kenapa? Matamu sembab, apa kau habis menangis. Apa masalahmu? Yoong aku ini suami mu”
Yoona masih tak menjawab.
“Yoong ceritakanlah padaku. Ada masalah apa?”
Yoona melepaskan pelukan Donghae, “Seharusnya aku yang bertanya padamu, apa kau mempunyai masalah?”
“Mwo? Na??”
Yoona mengangguk malas.
“Apa maksudmu? Aku tidak mempunyai masalah”
“Kau berselingkuh!”seru Yoona tajam.
“Mwo?? Aku berselingkuh? YA…aku tidak pernah selingkuh! Darimana kau mendapat kabar seperti itu! Hah?”
“Sudahlah, aku sudah mengetahui sejak lama. Pulang dalam keadaan mabuk dan meninggalkan bekas lipstick dikemeja mu apa itu tidak bisa disebut kau sedang berselingkuh?”
“Kapan itu? Aku tidak pernah seperti itu!”
“Ingat saja sendiri”ujar Yoona, “Sudahlah kalau kau tidak mau mengakuinya”.
“Kau tidak percaya dengan suamimu sendiri?”
“Buat apa aku percaya padamu, kalau aku memang sudah pernah melihatmu berselingkuh!”
“Yoong, sungguh aku benar-benar tidak pernah mengkhiantimu”ujar Donghae.
Yoona menarik selimutnya hingga tubuhnya tenggalam oleh selimut.
***
Yoona menjemput Haena dari sekolahnya, lalu mereka mampir sebentar ke dongdaemun street untuk membeli sesuatu. Sementara Haeyoung ia titipkan di tempat penitipan anak.
“Eomma aku mau kesana”ujar Haena menunjuk-nunjuk satu tempat mainan.
“Tunggu sebentar eomma belum selesai”ujar Yoona.
Haena keburu kesal pada Yoona yang tak kunjung menurutinya, akhirnya Haena berjalan sendiri menuju toko itu. Menyebrangi jalan dan….
Yoona yang memang sedari tadi mencari Haena mendapati kerumunan orang-orang dijalan. Yoona menghampiri dan melihat tubuh anak kecil yang berlinang darah disana, Yoona melepaskan kantung belanjaannya saat ia mengetahui kalau anak kecil itu adalah Haena.
Yoona menghampiri tubuh Haena dan menangis kejar. Tidak lama kemudian mobil ambulance datang dan segera membawa Haena kerumah sakit. Yoona tak tega melihat anaknya dipakaikan selang oksigen.
-dirumah sakit-
Eomma-nya dan Eommanya Donghae datang menghampiri Yoona yang sedang terduduk. Eommanya berusaha menenangkan Yoona sementara eomma-nya Donghae bolak-balik didepan pintu.
“Kau sudah mengabari Donghae?”tanya Eomma-nya.
Yoona menggeleng.
“Wae?”
“Aku akan meneleponnya nanti. Dia ada meeting sekarang”ujar Yooan disela isak tangisnya.
“Tidak bisa seperti itu. Biar Eommoni yang meneleponnya”sahut Donghae Eomma langsung menekan dial.
“Nae eomma”jawab Donghae diujung telepon.
“Cepatlah kau kerumah sakit! Segera. Haena baru saja kecelakaan”ujar Eomma Donghae.
“Mwo?? Nae aku akan segera kesana”ujar Donghae panik sambil mematikan teleponnya.
20 menit kemudian Donghae sampai dan langsung menghampiri Yoona. Ia melihat Yoona amat tersiksa, ia mendekap Yoona dalam namun Yoona hendak membrontak tapi tidak bisa, dekapan Donghae terlalu erat.
“Siapa orang tuanya?”tanya Dokter yang baru saja keluar dari ruangan.
“Saya”jawab Yoona dan Donghae berbarengan.
“Anak ini kekurangan banyak darah, jadi tolong kalian donorkan darah kalian”ujar Dokter.
Yoona dan Donghae saling melihat satu sama lain.
Tak lama kemudian Donghae selesai menjalani tes darah.
“Mian, kenapa darah kalian tidak ada yang cocok dengan anak ini?”tanya Dokter.
Eommanim langsung melihat Donghae dan Yoona.
Yoona menelan ludahnya, tak ada satupun diantara mereka yang menjawab. Dokter yang seakan-akan mengerti langsung mengambil tindakan.
“Tidak apa, kami masih mempunya persedian darah untuk golongan darah ini”ujar Dokter sambil masuk kembali kedalam ruangan.
“Apa maksudnya ini? Kenapa darah kalian tidak cocok dengan Haena. Katakan yang sebenarnya”ujar Donghae Eomma.
“Eomma, mianhae. Jeongmal mianhae. Kami tidak bermaksud untuk membohingi kalian. Hanya saja kami tidak tahu harus berbuat apa saat itu. Mianhae eomma. Jeongmal mianhae”ujar Yoona yang tangis-nya semakin pecah, Donghae memegang pundak Yoona berusaha menenangkan.
“Kenapa kalian lakuakan ini pada kami ha?”
“Kami tidak mempunyai pilihan eomma”ujar Donghae menundukan kepalanya.
“Kenapa kalian harus berbohong ha??”ujar Eomma Donghae.
“Eomma, mianhae. Mianhae”ujar Yoona tangisnya makin menjadi.
“hah..sudahlah boleh apa buat kalau sudah seperti ini”ujar Eomma Donghae pasrah melihat anak dan menantunya itu.
Yoona eomma hanya mengelus-elus dadanya yang emosi pada Yoona dan Donghae.
Haena sudah keluar dari ruang gawat darurat dan sudah dipiindahkan ke ruang rawat inap. Yoona duduk disamping Haena, menangis melihat kondisi anaknya yang seperti itu.
“Eomma, sebaiknya kalian pulang. Istirahatlah besok baru datang lagi”ujar Donghae.
“Arraseo. Yoona-ah Haeyoung dimana?”tanya Eomma Donghae.
“Haeyoung, aku titipkan di JK”jawab Yoona lemas.
“Ah…baiklah. Biar Haeyoung tidur dirumah Eomma malam ini”ujar Eomma Donghae sembari berjalan keluar ruangan diikuti langkah kaki Eomma Yoona.
“Nae”ujar Donghae.
Donghae berjalan menghampiri Yoona, dan duduk diranjang Haena.
“Pulanglah, biar aku yang menunggunya malam ini”ujar Donghae sambil menepuk-nepuk punggung tangan Yoona.
“Shiroe. Kau saja yang pulang. Aku akan menunggu anakku”
“Pulanglah, datang kemari lagi besok. Istirahat dirumah kau sangat lelah hari ini. Biar aku yang menjaganya”ujar Donghae lagi membelai lembut kepala Yoona.
Yoona melepaskan tangan Donghae dari kepalanya.
“Wae?”
“Jangan sentuh aku”ujar Yoona.
“Kau masih marah padaku?”
Yoona terdiam. Donghae memegang tangan Yoona, tapi Yoona melepaskannya.
“Kau tak percaya padaku?”
Yoona tak menjawab hanya menelan ludahnya dalam-dalam.
“Yoong, aku tidak mau ribut dengamu disituasi seperti ini. Ayolah yoong, istirhatlah dirumah”.
“Sudah ku bilang. Aku tidak mau! Dia anakku, aku ingin menunggunya sampai dia keluar dari rumah sakit!”bentak Yoona kesal.
“Dia juga anakku yoong. Aku akan menjaganya, percayalah padaku”ujar Donghae lembut menahan amarahnya.
“Dia bukan anakmu!”ujar Yoona dengan nada tinggi yang membuat Donghae tersentak.
“YA! Bisakah kau menurunkan nada bicaramu itu! Aku ini suamimu. Ah…sudahlah berdebat dengan mu tidak akan pernah selesai”seru Donghae keras sambil membuang tubuhnya kesofa.
***
“Malam ini aku yang menjaganya. Kau pulang saja, dan istirahatlah. Kasihan Haeyoung, dia pasti juga membutuhkanmu”ujar Donghae lembut, “dan kumohon buanglah rasa marah padamu disituasi seperti ini”.
Yoona tak menjawab.
“Kumohon lakukanlah demi Haena dan Haeyoung”ujar Donghae lagi,”Aku pergi kerja”.
Tak lama Donghae meninggalkan ruangan, Haena membuka matanya.
“Eomma”ujar Haena lemah.
“Haena, kau sudah bangun”
Haena mengangguk. “Appa?”
“Baru saja berangkat kekantor. Nanti sepulang dari kantor Appa pasti kesini lagi”ujar Yoona tersenyum manis pada anaknya itu.
===========
“Haena-ah”panggil seseorang yang baru saja masuk kedalam ruangan Haena.
“Key Oppa”sahut Haena.
“Aigooo, kau tidak apa-apa kan?”tanya Key.
“Ani. Aku tidak apa-apa”
“Ini, oppa membawakan ini untukmu”ujar Key sambil memberikan boneka beruang berukuran sedang berwarna putih pada Haena.
“Huwa…gomawo oppa”
“Nae..cheonmanae liltle girl”
“Kau ada disini?”tanya Yoona yang baru saja masuk kedalam ruangan.
“Ohh Noona..nae. Baru saja sampai”.
“Eomma…lihat ini. Oppa memberiku ini”ujar Haena senang.
“Kenapa kau repot-repot sih?”tanya Yoona.
“Sama sekali tidak repot kok”
“Kau baru pulang?”
Key mengangguk.
Tak lama kemudian Donghae masuk sambil membawa kotak makanan untuk Yoona, dirinya dan Haena.
“Appa”seru Haena seketika melihat Donghae yang baru saja masuk.
“Noona, kalau begitu aku pulang”ujar Key.
“Secepat itukah?”
Key hanya memandang Yoona diikuti tatapan sinis Donghae.
“Oppa berjanjilah kau besok akan kemari lagi. Dan gomawo untuk boneka ini”pinta Haena.
Key hanya tersenyum, “Hyung aku pulang dulu”.
Donghae menaruh kotak yang berisi makanan disamping ranjang Haena.

“Appa, kau tidak ingin memelukku?”

“Kau ingin dipeluk, kemarilah”ujar Donghae sambil merengtangkan kedua tangannya dan menyambut tubuh mungil Haena.

“Appa saranghae”

“Nado saranghae”balas Donghae memperat dekapannya. “Kau sudah makan?”
Haena menggelengkan kepalanya.

“Appa membawa makanan. Pasti kau suka. Yoona kemarilah kita makan bersama”ujar Donghae.
“Kalian saja duluan. Aku nanti saja”balas Yoona dingin.

“Ya…aku tau yoong kau belum makan sejak pagi. Kemarilah dan makan bersama”ujar Donghae lagi.

Yoona tak bergemin ia masih dalam posisinya yang tadi -merebahkan tubuhnya-.

“Eomma ayolah makan. Aku tidak ingin eomma sakit”ujar Haena yang membuat Yoona beranjak dari tempatnya walaupun rasanya berat sekali untuknya memandang Donghae.
Donghae mengacak-acak rambut Haena, “Good girl”.
Yoona menyantap makanan yang dibawa Donghae. Setelah mereka makan Yoona menyuruh Haena untuk tidur.

“Aku keluar sebentar”ujar Donghae pada Yoona.

Belum lama Donghae keluar handphone-nya bergetar. Yoona yang berniat tidak akan menyentuh hp Donghae akhirnya mengambil dan menekan tombol read pada layar hp saat ia mengetahui bahwa Jessica yang mengiriminya SMS.

‘Donghae bisa kau ke apartementku? Tiba-tiba lampu kamarku padam. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tolonglah aku’pesan Jessica.

Berselang lama setelah Yoona membaca pesan-pesan itu. Hatinya mulai tak tenang. Ada perasaan ingin memaki-maki wanita itu. Ingin sekali Yoona menjambak rambutnya sekeras mungkin untuk menghilakan rasa kesalnya.

Donghae masuk dan seperti biasa ia langsung memeluk Yoona dari belakang. Namun sayang Yoona segera melepaskan pelukan itu, airmatanya sudah berada dipelupuk matanya ingin meneteskannya tapi ia tak mau kalau Donghae berbuat kasihan padanya.

Donghae pasrah dengan Yoona belakangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa lagi pada Yoona. Menjelaskannya pun susah. Donghae mengambil Handphonenya dan membuka kotak pesan takut-takut ada sms yang belum ia baca, dan ternya benar ada 6 pesan dari Jessica yang belum ia baca tapi sudah terbuka. Ia melirik Yoona yang sedang membereskan pakaian di Sofa.

Donghae membuka pesan itu dan mulai membaca satu per satu pesannya, ini yang membuat Yoona semakin marah padanya.

‘Kenapa tidak membalas? Apa kau sedang bersama Yoona? Kumohon keapartement-ku-lah. Biasanya kau sangat cepat datang saat aku berkata seperti ini. Bukankah kau sangat khawatir padaku?’

‘Donghae. Aku merindukanmu. Cepatlah keapartementku. Apa kau tidak merindukanmu? Aku sudah membuatkan makanan kesukaanmu. Tidurlah disini malam ini, seperti waktu itu kau menemaniku’

‘Kenapa masih tidak membalas? Kalau begitu ayo kita bersenang-senang. Aku bosan disini ayo kita turun kelantai dansa bukankah kau sangat suka dengan hal ini?’

‘Kau mengacuhkan ku? Ayolah aku sangat menginginkan dirimu malam ini. Apa tidak bisa kau lupakan dulu istri dan anakmu malam ini. Aku sangat kesepian’

‘Kenapa kau seperti ini? Aku sangat membutuhkanmu. Datanglah kumohon walau hanya sebentar saja. Saranghae’

Setelah membaca SMS dari Jessica wajah Donghae berubah menjadi pucat pasif.

‘Jadi ini yang membuatnya semakin marah padaku?’batin Donghae.

“Yoona”panggil Donghae pelan.

“Pergilah, dia sangat membutuhkanmu malam ini”cetus Yoona.

“Aku tidak pernah seperti itu, percayalah padaku. Aku tidak pernah menginap atau tidur dengannya”ujar Donghae gugup.

“Sudahlah dia sangat membutuhkanmu malam ini. Kau tinggal pergi dan….”kata-kata Yoona terhenti air matanya mulai mengalir. “Dan jangan kembali kesini lagi”.

“Mwo?? Kau merelakanku pergi?”tanya Donghae heran, “Aku tidak akan pergi. Aku ingin kau percaya padaku Yoona”.

“Pergilah. Aku akan baik-baik saja. Jangan pernah kau mengkhawatirkan aku dan anak-anakku lagi. Kau yang memberinya harapan kau juga yang harus mengisi harapan itu”bentak Yoona.

“Tidak! Aku tidak akan pergi!”

“Aku sudah muak dengan semua ini. Jadi kumohon turuti saja permintaanku”

“Apa maksudmu?”

“Ceraikan aku!”

source:sujufemm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa di comment ya